MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ANAK MEMBACA PERILAKU ORANG LAIN MELALUI PERMAINAN DALAM LAGU DAERAH (KOLABORASI INDONESIA-PERANCIS)

Abstract

Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan penelitian berjudul” Peresapan Pembelajaran lagu Daerah Terintegrasi IPAS untuk pembudayaan kesenian lokal dalam membangun karakter peduli lingkungan dan mendukung Green Economy, SKIM Penelitian Kompetitif Nasional Terapan dengan sumber dana DRTPM DIKTI Tahun anggaran 2022. Hal yang melatarbelakangi tulisan ini adalah salah satu tujuan kehidupan adalah untuk saling mengenal dan saling memberi untuk mencapai kebahagiaan bersama. Namun dalam kenyataannya hal tersebut sering tidak dapat terwujud dengan baik, salah satunya dikarenakan adanya kesalahpahaman, baik kesalahpahaman personal yang bersifat individu, maupun kesalahpahaman berjamaah yang dikarenakan perbedaan budaya. Untuk itu pengembangan sikap saling mengerti dan memahami perlu dikembangkan sejak dini agar terjalin kerjasama sehingga terwujud kehidupan yang harmonis. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana permainan atau game dan lagu daerah dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam membaca perilaku orang lain. Adapun lagu-lagu tradisional Perancis yang dinyanyikan adalah “J’aime Le Galette”, “Y'a longtemps qu'on mange” dan permainan ”Le facteur n’est pas passé”. Sementara lagu-lagu dolanan anak-anak Jawa yang dinyanyikan adalah “Gambang Suling”, “Kembang Melati”, “Kupu Kuwi”, dan permainan dalam lagu dolanan “Cublek-cublek Suweng”. Hasil kajian menunjukkan bahwa, 1) anak-anak dapat mempelajari permainan dan lagu-lagu tradisional Jawa dan Perancis dengan baik; 2) anak-anak dapat membaca perilaku anak-anak lain berdasarkan mimik wajah pada permainan ”Le facteur n’est pas passé” dan lagu “Cublak-cublak Suweng”; 3) Permainan dan lagu-lagu daerah mampu mengembangkan kemampuan peserta didik membaca perilaku orang lain.