Hubungan Kejadian Infeksi Opportunistik dengan Kadar HbA1c Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Abstract
Pendahuluan : Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia akibat gangguan dari sekresi insulin, resistensi insulin, atau dapat terjadi keduanya. Pada keadaan hiperglikemia yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan fungsi imun, sehingga meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi opportunistik. Infeksi opportunistik adalah infeksi yang terjadi akibat penurunan sistem imun seseorang, penderita diabetes melitus merupakan individu yang rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan jamur. Maka HbA1c merupakan parameter yang direkomendasikan untuk menilai kontrol kadar gula darah dalam jangka panjang dan digunakan sebagai indikator menilai risiko terjadinya komplikasi ataupun infeksi opportunistik.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian infeksi opportunistik dengan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Murni Teguh Memorial.
Metode : Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan 91 sampel dan data penelitian diperoleh dari rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Murni Teguh Memorial. Cara pemilihan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini dilakukan analisi dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil : Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, didapati pasien perempuan sebanyak 59,3% dan laki – laki sebanyak 40,7%. Pada penelitian ini didapati perempuan merupakan mayoritas dengan Kadar HbA1c yang tinggi ( > 6,5% ) sebanyak 50,5% dengan rentang usia 56 – 65 tahun sebanyak 35,2%. Pasien yang memiliki infeksi opportunistik sebanyak 80,2% dengan mayoritas jenis infeksi bakteri dengan presentase 78,0%. Pasien diabetes melitus dengan kadar HbA1c yang tinggi (> 6,5% ) dan disertai infeksi opportunistik sebanyak 79,1%. Maka berdasarkan hasil analisis, bahwa terdapat hubungan antara kejadian infeksi opportunistik dengan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Murni Teguh Memorial dengan diperoleh nilai p = 0,001 ( p < 0,05 ).
Kesimpulan : Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan kadar HbA1c yang tinggi (> 6,5 % ) atau tidak terkontrol lebih berisiko untuk mengalami infeksi opportunistik.
Collections
- Pendidikan Dokter [500]