Hubungan Penggunaan Pembersih Kewanitaan Terhadap Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 2024
Abstract
Pendahuluan: Keputihan (leukorrhea) merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita, terutama remaja dan mahasiswi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terhadap kejadian keputihan adalah penggunaan pembersih kewanitaan. Meskipun banyak produk pembersih kewanitaan diklaim dapat menjaga kebersihan dan kesehatan area intim, penggunaan yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan flora normal vagina dan meningkatkan terjadinya kejadian keputihan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 2024.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 155 mahasiswi yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,8% mahasiswi menggunakan pembersih kewanitaan, sementara 50,3% mengalami keputihan. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan pembersih kewanitaan dan kejadian keputihan (p = 0,043), yang mengindikasikan bahwa penggunaan pembersih kewanitaan dapat meningkatkan risiko keputihan.
Kesimpulan: Pembersih kewanitaan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 2024. Oleh karena itu, diperlukan edukasi tentang menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan benar, termasuk penggunaan produk yang sesuai dan tidak berlebihan.
Collections
- Pendidikan Dokter [500]